Review Film Pamali

0 Comments

rocketdogfonts.com – “Pamali” adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 6 Oktober 2022, disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan ditulis oleh Evelyn Afnila. Film ini diadaptasi dari permainan video horor populer, “Pamali: Indonesian Folklore Horror,” yang mengangkat tema tentang kepercayaan dan tradisi lokal. Dengan durasi sekitar 99 menit, film ini berfokus pada kisah Jaka Sunarya dan istrinya, Rika, yang menghadapi teror setelah melanggar pantangan adat di rumah peninggalan keluarga.

Sinopsis

Cerita dimulai ketika Jaka (diperankan oleh Marthino Lio) dan Rika (Putri Ayudya) kembali ke rumah keluarga Jaka yang telah lama ditinggalkan. Mereka berencana untuk menjual rumah tersebut demi memulai hidup baru setelah Jaka kehilangan pekerjaan. Namun, Rika yang hamil mulai melakukan hal-hal yang dianggap pamali (tabu) di desa tersebut, seperti memotong kuku di malam hari. Tindakan ini memicu kemarahan arwah Nenden, saudara perempuan Jaka yang meninggal tragis di rumah itu, dan menyebabkan berbagai kejadian misterius dan menakutkan terjadi.

Tema dan Eksekusi

Film ini mengeksplorasi tema konsekuensi dari melanggar tradisi dan bagaimana kepercayaan lokal dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Meskipun premisnya menarik, beberapa kritik menyebutkan bahwa film ini kurang berhasil dalam menciptakan suasana horor yang konsisten. Meskipun ada beberapa jumpscare yang berhasil mengejutkan penonton, banyak yang merasa bahwa ketegangan tidak dipertahankan hingga akhir film.

Penampilan Akting

Penampilan para aktor, terutama Marthino Lio dan Putri Ayudya, cukup solid. Mereka berhasil membawa karakter mereka dengan baik, meskipun beberapa karakter pendukung kurang mendapatkan pengembangan yang memadai. Taskya Namya, yang memerankan Nenden, memberikan penampilan yang kuat sebagai sosok hantu yang penuh amarah dan dendam.

Presentasi Visual

Secara visual, “Pamali” memiliki sinematografi yang menarik dengan penggunaan pencahayaan yang efektif untuk menciptakan suasana mencekam. Namun, beberapa penonton merasa bahwa film ini terlalu mengandalkan jumpscare yang tidak selalu berhasil menciptakan ketakutan yang mendalam.

Kritik

Meskipun film ini memiliki potensi yang baik, banyak kritik yang menyebutkan bahwa “Pamali” terasa kurang eksploratif dalam menggali konsep pamali itu sendiri. Beberapa elemen cerita terasa tidak konsisten, dan ada bagian yang terasa lambat dan kurang menarik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, “Pamali” adalah film horor yang menawarkan premis menarik dengan beberapa elemen budaya lokal. Meskipun ada kekurangan dalam eksekusi dan pengembangan cerita, film ini masih bisa menjadi pilihan bagi penggemar genre horor yang ingin melihat interpretasi baru dari kepercayaan dan tradisi Indonesia. Dengan penampilan akting yang solid dan suasana yang mencekam, “Pamali” dapat memberikan pengalaman menonton yang cukup menghibur, meskipun tidak sepenuhnya memuaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

IT

rocketdogfonts.com - Film "IT" adalah adaptasi dari novel horor klasik…